cookieOptions = {...}; Cara Mengindentifikasi Penyu | Animal Concern

Monday, April 27, 2015

Cara Mengindentifikasi Penyu

Penyu merupakan salah satu satwa akuatik yang perlu dilestarikan keberadaannya. Meski keberadaan penyu sudah cukup lama,  150 juta tahun yang lalu sebelum zaman dinosaurus, namun hanya tujuh spesies yang bertahan sekarang padahal jenis mereka sekitar 30 spesies. Satwa ini menjadi langka akibat perburuan manusia di darat maupun predator alami mereka.
Ketujuh spesies tersebut penyu tersebut adalah penyu Belimbing (Dermochelys coariacea), penyu Hijau (Chelonia mydas), Sisik (Eretmochelys imbricata), Bromo/ Tempayan (Caretta caretta), Sisik Semu (Lepidochelys olivacea), Kempi (Lepidochelys kempi), dan penyu Pipih (Natator depressus). Penyu Belimbing merupakan penyu dari family Dermochelyidae. Sedangkan enam spesies lainnya tergolong family Cheloniidae. Berikut taksonomi penyu laut :
Kerajaan                        :         Animalia
Filum                             :         Chordata
Kelas                             :         Sauropsida
Ordo                             :         Testudinata
Upaordo                        :         Cryptodira
Superfamili                   :         Chelonioidea
(Bauer, 1983)
Untuk mengenali penyu cukup mudah, pertama tentu bisa membedakannya dengan kura- kura. Cara membedakan penyu dan kura - kura dengan menarik kepala ke dalam tempurungnya, apabila ia bisa menarik kepalanya berarti kura – kura dan sebaliknya. Kemudian kita dapat melihat alat geraknya, pada kura – kura kakinya bercakar yang berfungsi untuk berjalan di daratan sedangkan penyu alat geraknya sirip karena telah beradaptasi dengan lingkungannya.
Gambar 1. Tujuh spesies penyu dan cara mengindentifikasinya
Lalu untuk membedakan jenis antar penyu, dimana ada 7 jenis penyu didunia dilakukan denga beberapa langkah berikut, yaitu:
1.      Jenis cangkang/shell (apakah lunak/kult atau keras), ada/tidaknya sisik (scales) pada kepala, serta ada/tidaknya lempongan (scutes) pada cangkang
2.      Jumlah dan susunan lempengan atau scutes) pada cangkang; balk cangkang bagian atas (carapace), maupun cangkang bagian bawah (plastron)
3.      Lempengan sisik (scales) pada kepala 
(Windia dan Creusa, 2009)
Gambar 2. Cara mengindentifikasi penyu
Dari ketujuh spesies tersebut, enam jenis penyu bertelur di kawasan pantai Indonesia. Penyu tersebut adalah penyu Belimbing (Dermochelys coariacea), penyu Hijau (Chelonia mydas), Sisik (Eretmochelys imbricata), Bromo/ Tempayan (Caretta caretta), Sisik Semu (Lepidochelys olivacea), dan penyu Pipih (Natator depressus). Sedangkan penyu Kempi (Lepidochelys kempi) merupakan penyu endemik yang sering bertelur di perairan timur USA. Sehingga untuk mengidentifikasi penyu yang berada di Indonesia dapat dilakukan secara cepat dengan pengamatan cangkang atas atau karapasnya.
Gambar 3. Perbedaan Karapas penyu di kawasan Indonesia dan Pasifik
Dari keenam jenis penyu tersebut, hanya penyu Pipih (Natator depressus) yang tidak pernah bertelur ke perairan Indonesia, biasanya penyu ini dijumpai saat bermigrasi  untuk mencari makan. Penyu ini endemik di perairan Australia sehingga selain masa migrasi, penyu ini sulit ditemukan di kawasan pantai Indonesia.

Gambar 4. Enam jenis penyu yang ditemukan di perairan Indonesia

KEPUSTAKAAN

Wikipedia. Penyu. http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu. 25 April 2015
WWF. 2004. Penyu, Sahabatku.
Zamani, Neviaty Putri. 1998. Penyu Laut Indonesia : Lestarikan atau Punah Selamanya. Rhika Dewata. Bali
Adnyana, I.B. Windia dan Hipiteu, Creusa. 2009. Panduan Melakukan Pemantauan Populasi Penyu di Pantai Penelusuran di Indonesia. http://awsassets.wwf.or.id/downloads. 26 April 2015

 

Owner

Unknown
locked
View my complete profile

Followers