Penyu
merupakan salah satu satwa akuatik yang perlu dilestarikan keberadaannya. Meski
keberadaan penyu sudah cukup lama, 150
juta tahun yang lalu sebelum zaman dinosaurus, namun hanya tujuh spesies yang
bertahan sekarang padahal jenis mereka sekitar 30 spesies. Satwa ini menjadi
langka akibat perburuan manusia di darat maupun predator alami mereka.
Ketujuh
spesies tersebut penyu tersebut adalah penyu Belimbing (Dermochelys coariacea),
penyu Hijau (Chelonia mydas), Sisik (Eretmochelys imbricata), Bromo/ Tempayan
(Caretta caretta), Sisik Semu (Lepidochelys olivacea), Kempi (Lepidochelys
kempi), dan penyu Pipih (Natator depressus). Penyu Belimbing merupakan penyu dari family Dermochelyidae. Sedangkan
enam spesies lainnya tergolong family Cheloniidae. Berikut taksonomi penyu laut :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Sauropsida
Ordo : Testudinata
Upaordo : Cryptodira
Superfamili : Chelonioidea
(Bauer, 1983)
Untuk mengenali
penyu cukup mudah, pertama tentu bisa membedakannya dengan kura- kura. Cara membedakan
penyu dan kura - kura dengan menarik kepala ke dalam tempurungnya, apabila ia
bisa menarik kepalanya berarti kura – kura dan sebaliknya. Kemudian kita dapat
melihat alat geraknya, pada kura – kura kakinya bercakar yang berfungsi untuk berjalan
di daratan sedangkan penyu alat geraknya sirip karena telah beradaptasi dengan
lingkungannya.
Gambar 1. Tujuh spesies penyu dan cara mengindentifikasinya |
Lalu untuk
membedakan jenis antar penyu, dimana ada 7 jenis penyu didunia dilakukan denga
beberapa langkah berikut, yaitu:
1.
Jenis cangkang/shell
(apakah lunak/kult atau keras), ada/tidaknya sisik (scales) pada kepala, serta
ada/tidaknya lempongan (scutes) pada cangkang
2.
Jumlah dan susunan
lempengan atau scutes) pada cangkang; balk cangkang bagian atas (carapace),
maupun cangkang bagian bawah (plastron)
3.
Lempengan sisik
(scales) pada kepala
(Windia dan Creusa, 2009)
Gambar 2. Cara mengindentifikasi penyu |
Dari ketujuh
spesies tersebut, enam jenis penyu bertelur di kawasan pantai Indonesia. Penyu
tersebut adalah penyu Belimbing (Dermochelys coariacea), penyu Hijau (Chelonia
mydas), Sisik (Eretmochelys imbricata), Bromo/ Tempayan (Caretta caretta),
Sisik Semu (Lepidochelys olivacea), dan penyu Pipih (Natator depressus).
Sedangkan penyu Kempi (Lepidochelys kempi) merupakan penyu endemik yang sering
bertelur di perairan timur USA. Sehingga untuk mengidentifikasi penyu yang berada di Indonesia dapat dilakukan secara cepat dengan pengamatan cangkang atas atau karapasnya.
Dari keenam jenis penyu tersebut, hanya penyu Pipih (Natator depressus) yang tidak pernah bertelur ke perairan Indonesia, biasanya penyu ini dijumpai saat bermigrasi untuk mencari makan. Penyu ini endemik di perairan Australia sehingga selain masa migrasi, penyu ini sulit ditemukan di kawasan pantai Indonesia.
Gambar 3. Perbedaan Karapas penyu di kawasan Indonesia dan Pasifik
|
Gambar 4. Enam jenis penyu yang ditemukan di perairan Indonesia |
KEPUSTAKAAN
Wikipedia. Penyu.
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu. 25 April 2015
WWF. 2004. Penyu,
Sahabatku.
Zamani, Neviaty Putri. 1998. Penyu Laut Indonesia : Lestarikan
atau Punah Selamanya. Rhika Dewata. Bali
Adnyana, I.B. Windia dan Hipiteu, Creusa. 2009. Panduan
Melakukan Pemantauan Populasi Penyu di Pantai Penelusuran di Indonesia. http://awsassets.wwf.or.id/downloads. 26 April 2015