Neoplasma mata paling sering pada sapi adalah karsinoma kompleks sel squamus dan infiltrasi orbital yang berhubungan dengan lymphosarcoma. infiltrasi orbital yang berhubungan dengan lymphosarcoma ini dengan invasi meluas pada organ orbital, hasil di exophthalmia bilateral progresif, mengurangi mobilitas mata, keratitis paparan, dan ulserasi kornea yang dapat menyebabkan perforasi.
Karsinoma sel squamus mata (kanker mata) merupakan neoplasma yang paling umum pada ternak. Ternak yang sering terkena penyakit ini merupakan sapi ras taurus Bos dari keturunan Bos indicus, terutama Herefords, sedangkan pada sapi jenis Simmentals dan Holstein-Friesians atau jenis lainnya jarang terjadi.
Etiologinya belum dapat dipastikan karena bersifat multifaktorial, mulai dari heritabilitas, sinar matahari, nutrisi, pigmentasi kelopak mata, hingga virus. Diantara penyakit tersebut pigmentasi kelopak mata dan konjungtiva merupakan penyakit yang dapat diturunkan, penyakit ini mendekati karsinoma sel skuamosa, namun memiliki efek terbatas pada perkembangan tumor dari konjungtiva dan membran nictitating. Radiasi ultraviolet dan rendahnya kandungan gizi juga dapat menjadi penyebabnya. Sedangkan virus yang terisolasi dari neoplasia adalah rhinotracheitis dan papilloma yang bersifat menular namun belum dapat dipastikan bahwa mereka penyebabnya. Usia yang rentan antara 7-8 tahun, jarang pada sapi kurang dari 3 tahun, meskipun telah dilaporkan terjadi pada sapi muda.
BON dapat berkembang pada bagian yang berbeda dari mata dengan frekuensi yang berbeda. Situs yang paling umum adalah limbus , kornea dan sclera 83%, 67% terjadi pada junction bagian luar mata dan 16% terjadi di junction sisi hidung mata. Sisanya 17% terjadi pada kelopak mata, termasuk kelopak mata ketiga, terutama di sudut paling dekat dengan hidung dan kadang-kadang di tempat lain. Daerah non pigmented pada mata lebih cenderung terkena BON karena rendahnya perlindungan dari sinar ultraviolet.
Pencegahan pertama yang dapat dilakukan untuk penyakit ini adalah dengan pemilihan bibit karena penyakit ini bersifat turunan. Periksa mata setiap kali ternak dikumpulkan untuk prosedur rutin lainnya, khususnya keturunan diketahui sering terkena dan ternak lebih dari 2 tahun. Mengobati atau catat dan cek ulang ternak dengan lesi awal setiap 2-6 bulan. Kemudian pisahkan ternak yang terinfeksi dari ternak lainnya.
Karsinoma sel skuamosa dapat dibedah, cryotherapy, hipertermia, terapi radiasi, kemoterapi lokal menggunakan 5-fluorouracil, imunoterapi, atau kombinasi dari terapi ini. Pembedah dilakukan untuk lesi kecil atau sebelum cryotherapy atau hipertermia. Keratectomy dangkal dapat digunakan untuk mengurangi plak, papiloma, dan karsinoma sel skuamosa. Setelah superfisial keratectomy dan pengangkatan tumor, cryotherapy, hipertermia, atau cangkok bulbar konjungtiva permanen telah menghasilkan hasil jangka pendek yang sangat baik, tetapi kesembuhan mendekati 25%.
Sapi dengan lesi yang meningkat dapat menyebar ke bagian tubuh atau jaringan lain. Sehingga sapi yang terkena neoplasia ini lebih baik dimusnahkan.
PUSTAKA
Perino,
L. J.; Griffin, D. D.; and Rogers, D. G. 1993. "G93-1184 Bovine Ocular Neoplasia". Historical Materials from
University of Nebraska-Lincoln Extension. Paper 197.
Gelatt,
Kirk N. 2013. “Ocular Neoplasia in Cattle”. http://www.merckvetmanual.com. 3 Mei
2015